Mengintip proses pembuatan Anime!

September 01, 2017 0
Siapa yang sekarang tidak mengenal kata "Anime" sih? Anime adalah animasi jepang yang memiliki gayanya tersendiri, tidak seperti gaya animasi barat yang sangat kompleks, Anime sendiri menunjukkan bahwa tidak perlu gaya gambar yang luar biasa untuk menghasilkan mahakarya.

Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak judul animasi jepang ini yang telah dirilis. Seluruh penjuru dunia sudah mengenalnya dan telah banyak juga yang menggemarinya. Tapi pernahkah kalian berpikir, bagaimana sih caranya orang Jepang membuat Anime? Banyak sekali orang yang tidak mempedulikan proses pembuatannya, padahal nilai estetika utama Anime terdapat pada proses pembuatannya.

Membuat Anime tidaklah mudah. Pada faktanya, membuat anime adalah salah satu pekerjaan yang paling memfrustasikan di dunia. Jadi, jangan hanya tahu menonton saja, ketahui juga cara membuatnya.

Persiapan


Tahap inilah yang paling penting. Disini semua hal yang akan dilakukan kedepannya didiskusikan. Pertama tentu saja ceritanya, kebanyakan Anime adalah hasil adaptasi dari Manga ataupun novel, tetapi ada juga yang ceritanya langsung dibuat oleh studionya. Yang kedua adalah biaya produksi. Tentu saja jika Anime itu hasil adaptasi, akan ada biaya untuk pengarang cerita. Biaya lain pergi ke Perusahaan produksi, staf, pengisi suara, pengiklanan, dan juga merchandise. Jangan lupa juga, untuk menyiarkan Anime, dibutuhkan pula biaya yang sangat tinggi. Harganya berbeda-beda tergantung jam tayangnya, tetapi harga rata-ratanya bisa sampai ratusan juta yen per episode. Yang ketiga adalah desain karakter, disinilah para animator bekerja keras menyederhanakan gambar seorang karakter agar lebih mudah dianimasikan.

Produksi Awal

 
Langkah pertama adalah menulis naskah episode pertama. Setelah sinopsis episode dan naskahnya telah diselesaikan, naskah itu akan ditinjau oleh sutradara, pengawas produksi, dan tentu saja pengarang aslinya (biasanya dibutuhkan 3 sampai 4 kali pengulangan sampai peninjau menyetujui naskahnya). Kemudian sutradara menjelaskan bagaimana animasinya akan tampak di layar sementara direktur yang akan memutuskan bahwa itu layak atau tidak.

Storyboarding

Seringkali storyboard dibuat oleh sutradara. Ini berarti hasil akhir dari Anime benar-benar visi dari sutradara itu sendiri. Biasanya pembuatan storyboard memakan waktu 3 minggu untuk satu episode, jadi penggambar storyboard biasanya lebih dari satu orang. Kemudian diadakanlah pertemuan untuk mendiskusikan hasil storyboard yang dipimpin oleh direktur. Yang dibahas disini adalah hal-hal vital dalam Anime seperti gerakan karakter, gerakan kamera seperti zooming atau panning, dialog (diambil dari naskah) dan panjang Setiap shot (atau cut) dalam hal detik dan frame.

Pembuatan Frame


Setelah storyboard disetujui, staf yang bekerja sebagi penggambar akan segera menyempurnakan storyboard yang dibagi menjadi 3 tahap, pembuatan lay out, gambar kunci, dan animasi in-between
  • Di tahap lay out , orang yang bertugas membuatnya akan memikirkan alur gerakan karakter di seluruh adegan beserta detail background dan hal-hal yang terkait.
  • Di tahap gambar-gambar kunci, orang yang bertugas membuatnya harus menentukan di titik-titik mana saja pergerakan karakter terjadi.
  • Di tahap gambar in-between, orang yang bertugas harus mengisi gambar kunci tersebut. Hasilnya, gambar itu terlihat bergerak dengan nyata.
Yang unik adalah satu detik dalam anime biasanya terdapat 8-20 frame tergantung pada adegan yang akan terjadi. Semakin banyak frame, berarti gerakannya juga semakin cepat dan kompleks. Berarti, kita memerlukan setidaknya 8 gambaran per detik, dan dalam anime berdurasi 30 menit dibutuhkan setidaknya 14.400 gambaran! Wah, bisa-bisa jari jadi lumpuh permanen gara-gara cuman bikin satu episode Anime.

Pewarnaan


Sudah biasa bagi frame untuk harus diselesaikan di komputer. Setelah digambar dan diperiksa, frame harus discan. Begitu frame berada di komputer, frame diwarnai dengan palet warna tertentu dengan staf yang tugasnya memberi warna (umumnya pekerjaan dengan gaji rendah). Mereka menggunakan garis shading yang digambar oleh animator kunci untuk membuat warna bayangan. Proses ini sama saja dengan pemberian 'tinta & cat', yang biasa dilakukan dengan tangan dulunya. Scanning telah memungkinkan beberapa gaya visual yang lebih menarik untuk hadir dalam pewarnaan, seperti penggunaan bayangan gradien atau bahkan tekstur. Proses ini akan terlalu sulit untuk dilakukan saat hanya menggunakan tinta dan cat. Hal ini juga menghemat banyak waktu dan uang dalam prosesnya. 

Pembuatan Animasi


Setelah semua frame diwarnai dan selesai, mereka dapat diproses sebagai animasi dengan menggunakan software khusus (90% anime sekarang dianimasikan menggunakan "Retas pro"). Cara kerjanya adalah menggabungkan seluruh frame secara berurutan, lalu animator kunci mengatur dengan cermat adegan-adegan dimana seorang karakter harus bergerak. Lalu ditahap  ini pula pengisi suara bekerja, pengisi suara mulai merekam suara untuk dimasukkan pada Anime. Penambahan efek-efek pun dilakukan disini, seperti efek ledakan, asap, dan sebagainya yang sekarang sudah sangat mudah dilakukan melewati komputer. Penambahan musik latar belakang pun juga ditambahkan agar suatu scene terasa lebih hidup, misalnya suara hujan ataupun suara langkah kaki.

Jadi setelah membaca artikel tadi, tentu kita sudah tidak bisa menganggap remeh lagi proses pembuatan Anime. Untuk membuat Anime, dibutuhkan dedikasi yang sangat tinggi dan kemampuan editing ataupun programming yang bagus. Jangan lupa juga, biaya yang sangat tinggi pun diperlukan jika memang berniat membuatnya. Berikut biaya-biaya dalam pembuatan satu episode Anime.
  • Pekerjaan Original - 50,000 yen  ($660) - Rp 6jt
  • Naskah  - 200,000 yen ($2,640) - Rp 24 jt
  • Pengarahan - 500,000 yen ($6,600) - Rp 60 jt
  • Produksi - 2 juta yen ($26,402) - Rp 240 jt
  • Pengawasan - 250,000 yen ($3,300) - Rp 30 jt
  • Karya Original - 1.5 juta yen ($19,801) - Rp 180 jt
  • Animasi - 1.1 juta yen ($14,521) - Rp 132 jt
  • Pasca Produksi - 1.2 juta yen ($15,841) - Rp 144 jt
  • Latar Belakang - 1.2 juta yen ($15,841) - Rp 144 jt
  • Fotografi - 700,000 yen ($9,240) - Rp 84 jt
  • Efek Suara dan Musik - 1.2 juta yen ($15,841) - Rp 144 jt
  • Material - 400,000 yen ($5,280) - Rp 48 jt
  • Editing - 200,000 yen ($2,640) - Rp 24 jt
  • Printing - 500,000 yen ($6,600) - Rp 60 jt 
Murah ya... Jadi, kalau kalian masih mengira harga satu episode Anime itu sama seperti harga minuman di warung pingir jalan itu salah besar. Kalau seluruhnya dijumlahkan berarti harga keseluruhan pembuatan satu episode Anime itu sama dengan 1,32 milyar! Bisa buat beli permen seumur hidup di warung sebelah tuh.

Referensi :
https://washiblog.wordpress.com
https://meganegirljournal.wordpress.com
https://www.kaskus.co.id


 

0 Komen Untuk "Mengintip proses pembuatan Anime!"